Minggu, 21 September 2014

termokimia




Termokimia dan Energi bahan bakar fosil
Reaksi kimia yang umum digunakan untuk menghasilkan energi adalah pembakaran ,yaitu suatu reaksi cepat antara bahan bakar dengan oksigen yang disertai terjadinya api .Bahan bakar utama dewasa ini adalah bahan bakar fosil , yaitu gas alam , minyak bumi , danbatu bara . Bahan bakar fosil itu berasal dari pelapukan sisa organisme , baik tumbuhanataupun hewan . Pembentukan bahan bakar fosil ini memerlukan waktu ribuan sampai jutaantahun .
Bahan bakar fosil terutama terdiri atas senyawa hidrokarbon . yaitu senyawa yanghanya terdiri atsa karbon dan hidrogen . Gas alam terdiri atas alkana suku rendah terutamametana dan sedikit etana , propana , dan butana . Seluruh senyawa itu merupakan gas yangtidak berbau . Oleh karena itu , ke dalam gas alam ditambahkan suatu zat yang berbau tidak sedap , yaitu merkaptan , sehingga dapat diketahui jika ada kebocoran . Gas alam daribeberapa sumber mengandung hidrogen ( H2S ) , Suatu kontaminan yang harus disingkirkansebelum gas digunakan sebagai bahan bakar karena dapat mencemari udara . Beberapa sumurgas juga mengandung helium .
Minyak bumi adalah cairan yang mengandung ratusan jenis senyawa . terutamaalkana , dari metana hingga yang memiliki atom karbon mencapai Lima puluhan . Dari minyak bumi diperoleh bahan bakar LPG ( liquified petroleum gas ) , bensin , minyak tanah ,kerosin , solar , dan lain-lain . Pemisahan komponen minyak bumi itu dilakukan dengandistilasi bertingkat . Adapun batu bara adalah bahan bakar padat , yang terutama , terdiri atashidrokarbon suku tinggi . Batu bara dan minyak bumi juga mengandung senyawa dari oksigen, nitrogen , dan belerang . Bahan bakar fosil , terutama minyak bumi dengan laju yang jauhlebih cepat daripada proses pembentukannya . Oleh karena itu , dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi bahan bakar fosil akan segera habis . Untuk menghemat penggunaan minyak bumi dan untuk mempersiapkan bahan bakar pengganti , telah dikembangkan berbagai bahanbakar lain , misalnya , gas sintetis (singas ) dan hidrogen .
Gas sintetis diperoleh dari grafikasi batu bara . Batu bara sebenarnya adalah bahanbakar fosil yang paling melimpah , yaitu sekitar 90 % dari cadangan bahan bakar fosil . Akantetapi penggunaan batu bara menimbulkan berbagai masalah , antara lain karena pembakaranbatu bara menimbulkan polusi udara yang lebih hebat daripada bahan bakar apa pun .Disamping itu juga ada keterbatasan dalam penggunaannya lebih luwes dan lebih bersih .Gasifikasi batu bara dilakukan dengan mereaksikan batu bara panas dengan uap airpanas . Hasil proses itu berupa campuran gas CO, H2, dan CH4.
 Proses selanjutnya adalahmemperbanyak kadar gas metana ( CH4) .Bahan bakar sintetis lain yang juga banyak dipertimbangkan adalah hidrogen .Hidrogen cair bersama –sama dengan oksigen cair telah digunakan pada peswat ulang-alik sebagai bahan bakar roket pendorongnya . Pembakaran hidrogen sama sekali tidak memberidampak negatif pada lingkungan karena hasil pembakarannya adalah air. Hidrogen dibuatdari itu melalui reaksi endoterm berikut

Minggu, 14 September 2014



BAB I
ALAT UKUR PANJANG

1. Mistar (Penggaris)

Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm. Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya.
Contoh:
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigI-HiuBegcLLuY1ALdyWDdYgRrkD_9rqXH2EYNTCLdGbWglrrzvsuI0xwLumcFM7Qweel3l_RvTVMfxQmWfLpZr42Oi5aZrj_6uWsXPuLKutGrvKDnorj1zeL_s6OVTETstoltP_BHBMm/s1600/Contoh+pengukuran+penggaris.jpg

2. Jangka Sorong
Jangka sorong juga merupakan alat pengukur panjang dan biasa digunakan untuk mengukur diameter suatu benda.Penemu jangka sorong adalah seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis, Pierre Vernier.Jangka sorong terdiri dari dua bagian, yaitu rahang tetap dan geser (sorong). Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap adalah skala utama, sedangkan skala pendek pada rahang geser adalah skala noniusatau vernier, diambil dari namapenemunya. Skala utama memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius memiliki panjang 9 mm dan dibagi 10 skala. Sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Contoh:
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiztvMZWjppr70VgWAZ4kRZ01KhNe1bxTXT8HlynYqcYoIEhOJmLbFV2L-SFGmJJm9RYAxE4Mm-_MbbXlu2SDvdDhddVGgfwvMwPEZISmvqvy-w7NL0TWcCDIDwAF8vuEhh4Rq9Z0Wf-SBz/s1600/Jangka-sorong.jpg
Gambar (a) menunjukkan bagian-bagian dari jangka sorong dan gambar (b) menunjukkan skala jangka sorong.
Panjang benda diukur dengan jangka sorong ditunjukkan oleh gambar (b).Pada gambar di atas skala utama (sku) 62 skala dan skala nonius (skn) 4 skala. Sehingga dapat diketahui panjang benda yang diukur dengan cara berikut:
Panjang benda = sku . 1 mm + skn . 0,1 mm
                         = 62 . 1 mm + 4 . 0,1 mm
                         = 62 mm + 0,4 mm
                         = 62,4 mm

3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur benda-benda yang tipis, seperti tebal kertas dan diameter rambut.Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu selubung (poros tetap) dan selubung luar (poros ulir).Skala panjang pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan pada poros ulir merupakan skala nonius.Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometersekrup memiliki ketelitian yang lebih tinggi dari dua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm.
Contoh:

Pada mikrometer sekrup di atas, ditunjukkan bahwa sku = 9 skala dan skn = 43 skala, maka panjang benda yang diukur dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut:
Panjang benda = (sku . 0,5 + skn . 0,01) mm
                         = (9 . 0,5 + 43 . 0,01) mm
                        =(4,5+0,43)mm
                         = 4,93 mm

BAB II
ALAT UKUR MASSA
A. Alat Ukur Massa
Untuk mengukur massa benda, kita dapat menggunakan timbangan. Timbangan dalam fisika sering disebut neraca. Ada beberapa macam neraca, antara lain neraca pegas, neraca sama lengan, neraca O Hauss atau neraca tiga lengan, neraca lengan gantung, dan neraca duduk.
1.      Neraca Pegas
Neraca pegas sering disebut dinamometer berfungsi untuk mengukur massa dan atau berat benda. Neraca ini mempunyai dua skala, yaitu skala N (newton) untuk mengukurberat benda dan skalag(gram) untuk mengukur massa benda.

      Sebelum menggunakan neraca pegas kalian harus menentukan posisi angka 0 terlebih dahulu dengan memutar sekrup yang ada di atasnya, baru kemudian menggantungkan benda pada pengait.
Description: Alat Ukur (Massa, Panjang, Waktu) | www.zonasiswa.com
Neraca Pegas

2.      NeracaSama Lengan
Neraca sama lengan biasa digunakan untuk menimbang emas. Neraca ini mempunyai dua piringan.Satu piringan sebagai tempat beban dan satu piringan lagi sebagai tempat anak timbangan. Dalam keadaan seimbang berat beban sama dengan berat anak timbangan.
Description: Alat Ukur (Massa, Panjang, Waktu) | www.zonasiswa.com
Neraca Sama Lengan

3.      Neraca O Hauss
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhc2aVgXrunc4DgKW4Gx54aciDvT3yV3tLgMNngsRyx4J6VKb0ecgUFcFBFVpIHOqdJtq-HZaLWUx9pzicsShsCsCgO1D4Whdt68koRcH7UV5i1-LLxC44oeWUqtmUU2bp7N30w53A99HU/s1600/Neraca+Tiga+Lengan.jpgNeraca O Hauss terdiri dari tiga lengan, sehingga sering disebut juga neraca tiga lengan.Neraca ini mempunyai tiga buah lengan, yaitu lengan pertama yang berskala ratusan gram, lengan kedua yang berskala puluhan gram, dan lengan ketiga yang berskala satuan gram. Neraca ini mempunyai ketelitian sampai dengan 0,1 gram.


Neraca tiga lengan (o hauss)
 
 







                                                                                                                              
BAB III
ALAT UKUR WAKTU
1.Arloji
Jam tangan (Arloji) adalah penunjuk waktu yang dipakai di pergelangan tangan manusia. Jam tangan elektrik pertama kali diperkenalkan pada tahun 1957 di Lancaster, pennylvania, Amerika Serikat oleh The Hamilton Watch Co of Lancaster. Penelitian untuk menghasilkan arloji elektrik (digital) tersebut telah di mulai sejak tahun 1946.
Namun pada tahun 1969, Hamilton Electric Obsolete menghentikan produksi arloji elektrik tersebut karena telah menemukan teknologi yang lebih canggih sesuai dengan kemajuan zaman. Setelah itu, munculah beberapa merek jam tangan yang masih ada hingga kini.
2.Stopwatch
          Stopwatch memiliki ketelitian 0,1 detik, karena setiap 1 skala pada stopwatch di bagi menjadi 10 bagian. Alat ini biasanya di gunakan untuk mengukur waktu dalam olahraga atau dalam penelitian-penelitian.
Jam sukat atau jam randek (stopwatch) adalah alat yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan dalam kegiatan, misalnya: berapa lama sebuah mobil dapat mencapai jarak 60 km, atau berapa waktu yang dibutuhkan seorang pelari yang dapat mencapai jarak 100 meter.
Jam sukat (stopwatch) ada dua macam yaitu jam sukat analog dan jam sukat digital/bergana.jam sukat analog memiliki batas ketelitian 0,1sekon sedangkan jam sukat digital memiliki batas ketelitian hingga 0,01.

Description: stopwatch


Daftar Pustaka:
1.  Handayani, Sri., Damari, Ari. 2009. Fisika untuk SMA dan MA kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
2. Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika 1 untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
3. Widodo, Tri. 2009. FISIKA untuk SMA/MA kelas X.  Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
4. http://juraidahemilia.blogspot.com/2013/06/alat-ukur-waktu_7.html


BAB I
ALAT UKUR PANJANG

1. Mistar (Penggaris)

Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm. Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya.
Contoh:
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigI-HiuBegcLLuY1ALdyWDdYgRrkD_9rqXH2EYNTCLdGbWglrrzvsuI0xwLumcFM7Qweel3l_RvTVMfxQmWfLpZr42Oi5aZrj_6uWsXPuLKutGrvKDnorj1zeL_s6OVTETstoltP_BHBMm/s1600/Contoh+pengukuran+penggaris.jpg

2. Jangka Sorong
Jangka sorong juga merupakan alat pengukur panjang dan biasa digunakan untuk mengukur diameter suatu benda.Penemu jangka sorong adalah seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis, Pierre Vernier.Jangka sorong terdiri dari dua bagian, yaitu rahang tetap dan geser (sorong). Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap adalah skala utama, sedangkan skala pendek pada rahang geser adalah skala noniusatau vernier, diambil dari namapenemunya. Skala utama memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius memiliki panjang 9 mm dan dibagi 10 skala. Sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Contoh:
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiztvMZWjppr70VgWAZ4kRZ01KhNe1bxTXT8HlynYqcYoIEhOJmLbFV2L-SFGmJJm9RYAxE4Mm-_MbbXlu2SDvdDhddVGgfwvMwPEZISmvqvy-w7NL0TWcCDIDwAF8vuEhh4Rq9Z0Wf-SBz/s1600/Jangka-sorong.jpg
Gambar (a) menunjukkan bagian-bagian dari jangka sorong dan gambar (b) menunjukkan skala jangka sorong.
Panjang benda diukur dengan jangka sorong ditunjukkan oleh gambar (b).Pada gambar di atas skala utama (sku) 62 skala dan skala nonius (skn) 4 skala. Sehingga dapat diketahui panjang benda yang diukur dengan cara berikut:
Panjang benda = sku . 1 mm + skn . 0,1 mm
                         = 62 . 1 mm + 4 . 0,1 mm
                         = 62 mm + 0,4 mm
                         = 62,4 mm

3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur benda-benda yang tipis, seperti tebal kertas dan diameter rambut.Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu selubung (poros tetap) dan selubung luar (poros ulir).Skala panjang pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan pada poros ulir merupakan skala nonius.Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometersekrup memiliki ketelitian yang lebih tinggi dari dua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm.
Contoh:

Pada mikrometer sekrup di atas, ditunjukkan bahwa sku = 9 skala dan skn = 43 skala, maka panjang benda yang diukur dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut:
Panjang benda = (sku . 0,5 + skn . 0,01) mm
                         = (9 . 0,5 + 43 . 0,01) mm
                        =(4,5+0,43)mm
                         = 4,93 mm

BAB II
ALAT UKUR MASSA
A. Alat Ukur Massa
Untuk mengukur massa benda, kita dapat menggunakan timbangan. Timbangan dalam fisika sering disebut neraca. Ada beberapa macam neraca, antara lain neraca pegas, neraca sama lengan, neraca O Hauss atau neraca tiga lengan, neraca lengan gantung, dan neraca duduk.
1.      Neraca Pegas
Neraca pegas sering disebut dinamometer berfungsi untuk mengukur massa dan atau berat benda. Neraca ini mempunyai dua skala, yaitu skala N (newton) untuk mengukurberat benda dan skalag(gram) untuk mengukur massa benda.

      Sebelum menggunakan neraca pegas kalian harus menentukan posisi angka 0 terlebih dahulu dengan memutar sekrup yang ada di atasnya, baru kemudian menggantungkan benda pada pengait.
Description: Alat Ukur (Massa, Panjang, Waktu) | www.zonasiswa.com
Neraca Pegas

2.      NeracaSama Lengan
Neraca sama lengan biasa digunakan untuk menimbang emas. Neraca ini mempunyai dua piringan.Satu piringan sebagai tempat beban dan satu piringan lagi sebagai tempat anak timbangan. Dalam keadaan seimbang berat beban sama dengan berat anak timbangan.
Description: Alat Ukur (Massa, Panjang, Waktu) | www.zonasiswa.com
Neraca Sama Lengan

3.      Neraca O Hauss
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhc2aVgXrunc4DgKW4Gx54aciDvT3yV3tLgMNngsRyx4J6VKb0ecgUFcFBFVpIHOqdJtq-HZaLWUx9pzicsShsCsCgO1D4Whdt68koRcH7UV5i1-LLxC44oeWUqtmUU2bp7N30w53A99HU/s1600/Neraca+Tiga+Lengan.jpgNeraca O Hauss terdiri dari tiga lengan, sehingga sering disebut juga neraca tiga lengan.Neraca ini mempunyai tiga buah lengan, yaitu lengan pertama yang berskala ratusan gram, lengan kedua yang berskala puluhan gram, dan lengan ketiga yang berskala satuan gram. Neraca ini mempunyai ketelitian sampai dengan 0,1 gram.


Neraca tiga lengan (o hauss)
 
 







                                                                                                                              
BAB III
ALAT UKUR WAKTU
1.Arloji
Jam tangan (Arloji) adalah penunjuk waktu yang dipakai di pergelangan tangan manusia. Jam tangan elektrik pertama kali diperkenalkan pada tahun 1957 di Lancaster, pennylvania, Amerika Serikat oleh The Hamilton Watch Co of Lancaster. Penelitian untuk menghasilkan arloji elektrik (digital) tersebut telah di mulai sejak tahun 1946.
Namun pada tahun 1969, Hamilton Electric Obsolete menghentikan produksi arloji elektrik tersebut karena telah menemukan teknologi yang lebih canggih sesuai dengan kemajuan zaman. Setelah itu, munculah beberapa merek jam tangan yang masih ada hingga kini.
2.Stopwatch
          Stopwatch memiliki ketelitian 0,1 detik, karena setiap 1 skala pada stopwatch di bagi menjadi 10 bagian. Alat ini biasanya di gunakan untuk mengukur waktu dalam olahraga atau dalam penelitian-penelitian.
Jam sukat atau jam randek (stopwatch) adalah alat yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan dalam kegiatan, misalnya: berapa lama sebuah mobil dapat mencapai jarak 60 km, atau berapa waktu yang dibutuhkan seorang pelari yang dapat mencapai jarak 100 meter.
Jam sukat (stopwatch) ada dua macam yaitu jam sukat analog dan jam sukat digital/bergana.jam sukat analog memiliki batas ketelitian 0,1sekon sedangkan jam sukat digital memiliki batas ketelitian hingga 0,01.

Description: stopwatch


Daftar Pustaka:
1.  Handayani, Sri., Damari, Ari. 2009. Fisika untuk SMA dan MA kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
2. Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika 1 untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
3. Widodo, Tri. 2009. FISIKA untuk SMA/MA kelas X.  Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
4. http://juraidahemilia.blogspot.com/2013/06/alat-ukur-waktu_7.html